Iklan

Disdukcapil Kuningan Tanggapi Kritik dengan Sindiran, Publik Pertanyakan Sikap Anti-Kritik

Sabtu, 12 April 2025, April 12, 2025 WIB Last Updated 2025-04-12T14:07:21Z
masukkan script iklan disini
masukkan script iklan disini



KUNINGAN, CIREMAIPOS - Respons Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Kuningan terhadap kritik publik belakangan ini justru menimbulkan tanda tanya soal sikap terbuka instansi terhadap masukan. Alih-alih menjawab substansi keluhan warga, Disdukcapil memilih mengunggah video berlatar lagu “Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu” di akun media sosial resminya, sebuah pilihan yang dinilai menyiratkan sikap sinis terhadap aspirasi masyarakat.


Sebelumnya, warga menyampaikan keluhan soal program "1 Jam Saja" yang dijanjikan dapat mempercepat proses administrasi kependudukan. Namun, realitanya di lapangan, pengurusan dokumen sering kali memakan waktu lebih dari satu hari, bahkan bisa berhari-hari. Hal ini pun menimbulkan pertanyaan: apakah pelaksanaan program sesuai dengan SOP atau justru SOP-nya yang tidak realistis?


Dalam keterangannya ke media, pihak Disdukcapil menegaskan bahwa mereka bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan menolak anggapan bahwa program tersebut asal-asalan. Mereka juga menyampaikan bahwa beban kerja yang tinggi menjadi salah satu tantangan dalam mewujudkan layanan cepat.


Namun, tanggapan tersebut dirasa belum menyentuh akar persoalan. Warga bukan menuntut layanan kelas atas, melainkan hanya berharap adanya konsistensi antara janji pelayanan cepat dan kenyataan yang dihadapi saat mengurus dokumen. Kritik ini pun seharusnya dijadikan masukan untuk perbaikan, bukan dibalas dengan narasi pembenaran atau bahkan sindiran.


“Kritik publik seharusnya dianggap sebagai alarm untuk memperbaiki sistem, bukan dimusuhi atau dipandang sebelah mata,” ujar Andhika Ramdhan. “Kalau memang beban kerja berat, evaluasi sistemnya. Jangan justru menyalahkan ekspektasi publik yang dibentuk oleh narasi instansi sendiri.”


Masyarakat pun berharap agar Disdukcapil bersedia membuka ruang dialog yang sehat. Dalam sistem birokrasi yang ideal, kritik menjadi bagian dari proses berbenah, bukan dianggap sebagai serangan. Sikap reaktif dan tertutup hanya akan memperlebar jarak antara pelayanan publik dan kepercayaan masyarakat.


Instansi publik mungkin bisa terus berjalan meski dikritik. Tapi institusi yang bijak akan tahu bahwa mendengar dan memperbaiki diri adalah langkah penting agar arah yang ditempuh tidak menyimpang dari harapan rakyat. (Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini